Media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada
penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar.
Peranan Media dalam proses
belajar mengajar menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga
keistemewaan yang dimiliki media pengajaran yaitu :
1. Media
memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu
objek atau kejadian,
2. Media
memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan
berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan
3. Media
mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung
makna.
Begitu juga, Ibrahim
(1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar
antara lain :
1. Dapat
menghindari terjadinya verbalisme,
2. Membangkitkan
minat atau motivasi,
3. Menarik
perhatian,
4. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan ukuran,
5. Mengaktifkan
siswa dalam belajar dan
6. Mengefektifkan
pemberian rangsangan untuk belajar.
Secara umum manfaat
media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Secara lebih
khusus ada beberapa manfaat media lebih rinci. Kemp dan Dyaton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
1. Penyampaian
materi pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses
pembelajaran menjadi interaktif
4. Efisiensi
dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa
6. Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
7. Media dapat
menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar
8. Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Apa sajakah manfaat
penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar ? Manfaatnya antara lain :
1. Media
digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang
disampaikan.
2. Membangkitkan
minat dan motivasi belajar siswa.
3. Membuat nyata
( konkret ) konsep yang abstrak.
4. Membantu
siswa dalam berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.
5. Memberikan
suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar.
6. Menimbulkan
adanya keseragaman persepsi belajar.
7. Menyajikan
pesan atau informasi belajar secara serempak bagi siswa.
8. Memberikan
variasi dalam pembelajaran.
9. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
10. Menghadirkan
obyek – obyek yang sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.
11. Membantu
siswa supaya mudah memahami dan mencerna materi atau bahan pembelajaran yang
disampaikan.
Peranan media dalam
proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai berikut:
1. Alat untuk
memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal
ini, media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan
pembelajaran.
2. Alat untuk
mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji legih lanjut dan dipecahkan
oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat
menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau simulasi belajar siswa.
3. Sumber
belajar bagi siswa. Artinya media tersebut adalah bahan-bahan yang harus dipelajari
para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan demikian, akan
banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnya.
Media dapat digunakan
untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Dalam
pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses pembelajaran
itu sendiri. Melalui penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan
materi yang sedang dipelajari. Misalnya, penggunaan media realia atau benda
nyata akan memberikan pengalaman belajar (learning experiences) yang
sesungguhnya kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda
tersebut dan memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam mata pelajaran
biologi, contoh benda nyata adalah flora dan fauna yang dapat diobservasi secara
langsung oleh siswa.
Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Menurut McKnown,
media memiliki 4 fungsi, yaitu: mengubah titik tekan pengajaran dari
instruksional akademis menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan kehidupan
siswa, membangkitkan motivasi belajar, memberikan kejelasan, dan memberikan
rangsangan.
Menurut Edgar Dale
dkk. media berfungsi: memberikan dasar pengalaman kongkret, mempertinggi
perhatian siswa, memberikan realitas, memberikan hasil belajar permanen,
menambah perbendaharaan non verbalistik, dan memberikan pengalaman baru.
Menurut Sudjana dan Rifa’i media pengajaran berfungsi
agar pengajaran lebih menarik siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajarn lebih bervariasi,
dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.